Menu

Ambisi dan Makna Berkolaborasi di Kilas Balik Peluncuran Jalin Tenggara

14 Juli, 2023

Pada 9 Mei 2023 kemarin, telah berlangsung peluncuran Jalin Tenggara sebagai bagian dari inisiatif global Weaving Resilience yang dihadiri oleh Darren Walker, presiden dari Ford Foundation. Lahir dari kolaborasi tiga inisiator yaitu PLUS melalui Re.Search, Roemah Inspirit dengan REACH, dan Kehati via Ananta Fund, kolaborasi yang membuahkan Jalin Tenggara sebagai ruang pembelajaran bersama (peer-to-peer learning) yang berkelanjutan dan inklusif. Harapannya, Jalin Tenggara menjadi wadah antar OMS untuk dapat bergerak bersama dan saling menguatkan ekosistem OMS di Indonesia.

Mengusung kolaborasi sebagai tema, keseluruhan agenda di acara peluncuran penuh dengan kegiatan kolaborasi dari berbagai pihak. Acara dimulai dengan games interaktif, yaitu speed networking, dengan memasangkan beberapa OMS yang hadir untuk saling mengenal. Tiga inisiator Jalin Tenggara juga membuka booth kecil agar OMS yang hadir dapat datang dan berdiskusi langsung mulai dari saling bertukar idehingga berjejaring menjalin kolaborasi di masa depan.

Kolaborasi juga menjadi cerita di balik instalasi seni makrame yang ditampilkan pada peluncuran Jalin Tenggara. Agnes Hansella sebagai seniman dari instalasi makrame bercerita bahwa proses pembuatan instalasi bertajuk “People have the Power” dilakukan dengan berkolaborasi. Lewat karya tersebut, Agnes mengajak masyarakat agar turut terlibat dalam gerakan organisasi masyarakat sipil.  Instalasi seni tersebut juga memungkinkan rekan-rekan OMS menuliskan pendapat mereka mengenai makna kolaborasi.

Ambisi untuk OMS di Masa Depan

Sesi utama dalam acara peluncuran Jalin Tenggara ini adalah diskusi dan tanya jawab antara Darren Walker selaku presiden Ford Foundation dengan perwakilan Re.Search, REACH, dan Ananta Fund.

Salah satu pertanyaan yang diberikan Darren Walker pada tiga perwakilan Jalin Tenggara adalah ambisi pada keberlanjutan OMS di masa depan. Ketiga perwakilan ini memberikan respons yang saling melengkapi, yaitu agar OMS memperoleh kesempatan dan akses yang setara terhadap pengetahuan dan peluang pendanaan; seperti dapat terlibat langsung untuk isu sosial lingkungan, terutama untuk OMS daerah dan umumnya nasional. Selain itu, ambisi terbesarnya adalah melihat OMS sebagai komunitas terhubung yang berkolaborasi sehingga dapat mengamplifikasi isu antar organisasi.

Menjadi Bagian dari Jalin Tenggara dan Weaving Resilience

Berkaitan dengan peluncuran Jalin Tenggara, Darren Walker mengajak berdiskusi mengenai kesan dan pengalaman menjadi bagian dari inisiatif ini. Respons yang diutarakan bernada serupa, terlebih tiga inisiator Jalin Tenggara berasal dari 3 bidang berbeda.

Perwakilan dari Re.Search berpendapat bahwa berkolaborasi itu penting dilakukan untuk menciptakan dampak berkelanjutan.  Namun, hal ini tidak mudah dan tidak murah karena perlu sumber daya yang cukup. Ford Foundation menginisiasi agar kami dapat berkolaborasi. Tujuannya,  organisasi dapat memulai berinvestasi untuk menciptakan kolaborasi agar nantinya muncul inovasi-inovasi baru.

Perwakilan dari Ananta Fund menambahkan bahwa setelah “dipaksa” berkolaborasi selama kurang lebih 1 tahun dan berangkat dari 3 bidang yang berbeda, ini membuat organisasi dapat saling berbagi pengetahuan, ide, dan sumber daya. Berkolaborasi dengan 3 OMS pada skala nasional sudah terasa manfaatnya dan menjadi berlipat saat pertemuan Weaving Resilience di skala global.

Sesi diskusi ditutup dengan  perwakilan REACH yang mengungkapkan bahwa setelah mengikuti pertemuan inisiatif Weaving Resilience di skala global, mereka menyadari bahwa peserta dari negara lain juga mengalami tantangan serupa yaitu untuk menjelaskan dan mempromosikan penggunaan “hub” ke masyarakat luas. Harapan dari adanya Jalin Tenggara supaya ke depannya akan ada bentuk-bentuk kolaborasi yang berbeda-beda dan mungkin bisa terbentuk lebih cepat, kolaborasi itu asik, menguntungkan, dan memiliki dampak yang lebih besar daripada bekerja sendiri.

Darren Walker menutup sesi diskusi dengan berterimakasih karena telah menjadi bagian dari komunitas Jalin Tenggara, dengan menjadi sumber daya di Indonesia untuk meningkatkan ekosistem organisasi masyarakat sipil. Jalin Tenggara sebagai bagian dari Weaving Resilience merupakan kolaborasi yang dibangun melalui semangat regional tetapi juga saling berhubungan secara global (think globally, act locally). Kami menyadari bahwa setiap OMS saling berkaitan tanpa sekat walau dengan isu sosial lingkungan yang regional. Harapannya, melalui Jalin Tenggara dapat menyebarkan dan berbagi isu antar OMS, sumber daya, dan kapasitas untuk menciptakan ekosistem masyarakat sipil yang tangguh dan berkelanjutan.

Share this page

facebook twitter linkedin whatsapp messenger telegram gmail outlook email

cross